Kaana & Saudara-saudaranya


كـان وأخواتــها
Kaana wa Akhwatuha

Contoh

1- الزُّحَــامُ شَدِيْــدٌ          1- كَانَ الزُّحـَـامُ شَدِيْــداً.
2- البَيْتُ نَظِيْــــفٌ.         2- كَانَ البَيْتُ نَظِيْــــفاً.
                        ****
3- الثَّوْبُ قَصِــــيْرٌ .       3- صَارَ الثَّوْبُ قَصِـــيْراً .
4- البَرْدُ قَــــارِسٌ .        4- صَارَالبَرْدُ قَــــارِساً.
                                   ****
5- الخَادِمُ قَــــوِيٌ.        5- صَارَالخَادِمُ قَــــوِياً.
6- العَامِلُ نَشِيْـــطٌ .       6- لَيْسَ العَامِلُ نَشِيْـــطاً .
                        ****
7- النَهْمُ مَرِيْـــضٌ .       7- أَصْبحَ النَهْمُ مَرِيْـــضاً .
8- الــــجَوُّ مُمْطِرٌ .        8 - أَصْبَحَ الــجَوُّ مُـمْطِراً .      
                        ****
9- العَامِـلُ مُتْعَـبٌ .       9- أَمْسَى العَامِلُ مُتْـــعَباً .
10- الزَّهْرُ ذَابِــلٌ .       10-أَمْسَى الزَهْـرُ ذَابِــلا ً.
                        ****
11-الغَمَامُ كَثِيْــفٌ .      11- أَضْحَى الغُمَامُ كَـثِيْفـاً .

12- الشَّارِعُ مُزْدَحِمٌ .    12- أَضْحَى الشَّارِعُ مُزْدَحِماً .

                        ****
13- المَطَرُ غَــزِيْرٌ .      13- ظَلَّ المَطَرُ غَزِيْـــراً .
14- الغُبَارُ ثَــائِرٌ .        14- ظَلَّ الغُبَارُ ثـَـائِراً.
15- المِصْبَاحُ مُتَّقِـدٌ .     15- بَاتَ المِصْبَاحُ مٌتَّقِداً .
16- المَرِيْضُ مٌتَأَلِّـمٌ.      16- بَاتَ المَرِيْضُ مُتَأَلِّماً

Pembahasan
Semua jumlah di bagian kanan terdiri dari mubtada dan khobar marfu' sebagaimana yang telah dipelajari sebelumnya. Jika diperhatikan jumlah di bagian kiri di atas, maka didapati كان-صار-ليس-أصبح-أمسى-أضحى-ظل-بات- sebelum setiap jumlah. Jika diperhatikan seksama, maka ditemukan bahwa ism yang pertama (mubtada`) tetap marfu' (dhommah di akhir) dan ism kedua mansub (fathah di akhir). Perubahan di ism kedua ini terjadi jika sebuah jumlah didahului kata kerja (af'al) sebagaimana di atas. Maka jika af'al (kaana wa akwatuha) ini terdapat sebelum mubtada dan khobar, maka dirofa'kan ism yang pertama (mubtada) dan disebut sebagai ism-nya (ism kaana, ism shooro, ism laisa, dst). Sementara ism yang kedua (khobar) dinashobkan maka menjadi khobar kaana, khobar, shooro, khobar laisa, dst. 

- Kaana berfungsi untuk menyifati mubtada dengan khobar di masa yang telah lalu (maadhi).
- Shooro menunjukkan perubahan mubtada dari satu keadaan ke keadaan lainnya.
- Laisa berfungsi sebagai peniadaan
- Adapun ashbaha, amsaa, adhaa, dzolla, baata, mempunyai fungsi sebagai penyifatan mubtada dengan khobar di waktu pagi, sore, dhuha, siang, dan malam. 

Kaidah
- Jika kaana wa akwatuha mendahulu mubtada dan khobar, maka di-rofa'-kan yang pertama sebagai ism-nya, dan di-nashob-kan yang kedua sebaga khobar-nya.
- Shooro, laisa, ashbaha, amsaa, adhaa, dzolla, baata, disebut sebagai akwhatu kaana.

Al-Jumlah al-Ismiyah

الجُمْلةْ الاسميه
Al-Jumlah al-Ismiyah
Contoh
(1)          الدَّارُ وَاسِعٌ .
(2)        الجَوُّ مُعْتدِلٌ.
(3)        الْغُبَارُ ثَائِرٌ.
(4)          الشَّارِعُ مُزْدَحِمٌ.
(5)         الطَّرِيْقُ ضَيِّقَةٌ.
(6)          الْفَأْرَةُ مُخْتَبئَةٌ.

Pembahasan
Contoh-contoh di atas semua menunjukkan jumlah mufidah, karena setiap jumlah terdiri dari dua ism; yang pertama sebagai mubtada dan yang kedua khobar. Jumlah yang diawali dengan ism maka disebut jumlah ismiyah.

Kaidah
Setiap jumlah yang terdiri dari mubtada dan khobar disebut dengan jumlah ismiyah.

Download Latihan-3 di sini

Mufrodat 


Bertebaran  ثَائِرٌ
Rumah الدَّارُ 
Jalan raya الشَّارِعُ 
Luas وَاسِعٌ 
Ramau مُزْدَحِمٌ
Cuaca الجَوُّ 
Jalan الطَّرِيْقُ
(Cuaca) Cerah مُعْتدِلٌ
Sempit ضَيِّقَةٌ
Debu الْغُبَارُ 
Bersembunyi مُخْتَبئَةٌ
Tikus الْفَأْرَةُ

Jumlah Fi'liyah


اَلْجُمْلَـةُ الْفِعليــةُ
al-Jumlah al-Fi’liyah

Contoh
(1) لَمِعَ البَرْقُ.      
(2) عَوَى الذِّئْبُ.
(3) يَسْقُطُ الثَّلْجُ.
(5) اَقْطِفِ الْوَرْدَةَ.
(6) خُذِ الكِتَابَ.

Pembahasan 
Kita telah memahami di materi sebelumnya tentang al-Jumlah al-Mufidah; susunan kata yang dapat dimengerti oleh yang mendengarnya. Kemudian jika kita perhatikan pada contoh di atas, kita dapati setiap kata tersusun dari kata kerja (predikat; fi’il) dan pelaku pekerjaan (subjek; fa’il). Karena setiap jumlah dari contoh di atas diawali dengan kata kerja (mubtada) maka disebut jumlah fi’liyah. 

Kaidah
Setiap jumlah yang diawali fi’il dan fa’il disebut jumlah fi’liyah.


Donwload Latihan al-Jumlah al-Fi'liyah di sini

Mufrodat 

Es  / Salju الثَّلْجُ
Bersinar لَمِعَ
Potonglah! اَقْطِفْ
Kilat البَرْقُ
Bunga الْوَرْدَةُ
Meraung عَوَى
Ambil! خُذْ
Srigala الذِّئْبُ
Buku الكِتَابُ
Jatuh يَسْقُطُ
 

Mubatada & Khobar


الـمبتدأ والـخبر
al-Mubtada & al-Khobar

Contoh
1- التُّفَّاحَةُ حُلْوَةٌ.                     2- الصُّوْرَةُ جَمِيْلَةٌ.
3- الجَرْيُ مُفِيْدٌ        .              4- القِطَارُ سَرِيْعٌ.
5- النَّظَافَةُ وَاجِبَةٌ.                    6- الاَرْضُ مُسْتَدِيْرَةٌ

Pembahasan
Beberapa contoh di atas adalah kalimat (dalam bahasa Arab: jumlah)  yang masing-masing terdiri dari dua kata benda (ism); ism yang pertama di setiap jumlah di atas disebut ­al-mubtada (bergaris bawah). Jika kita membaca satu ism ini saja (at-tufhahatu, Al-jaryu, al-nadzofatu, ash-shurotu, al-qithoru, al-ardhu), maka kita belum dapat memahami sebagai jumlah yang utuh. Oleh karenanya, dibutuhkan penjelas dengan ism setelah al-mubtada. Ism yang kedua ini setelah al-mubtada ini disebut dengan al-khobar. Jika kita perhatikan semua jumlah di atas kondisinya adalah marfu’ (harokat dhommah di akhir ism).

Kaidah
  • Al-Mubtada adalah ism marfu’ di awal jumlah
  • Al-Khobar adalah ism marfu’ setelah al-mubtada yang membentuk sebuah jumlah menjadi sempurna
Latihan I donwload di sini 

 Mufrodat
Gambar الصُّوْرَةُ
Apel التُّفَّاحَةُ
Kereta api القِطَارُ
Manis حُلْوَةٌ
Cepat سَرِيْعٌ
Lari الجَرْيُ
Bumi الاَرْضُ
Bermanfaat مُفِيْدٌ
Bulat مُسْتَدِيْرَةٌ
Kebersihan النَّظَافَةُ