Na'at


النَعْتُ
An-Na’at

Contoh

(1) هذَا كِتَابٌ مُفِيْدٌ .               (1) هذَا مَيْدَانٌ فَسِيْحٌ .
(2) قَرَأْتُ كِتَاباً مُفِيْداً .             (2) رَأَيْتُ مَيْدَاناً فَسِيْحاً .
(3) نَظَرْتُ فِي كِتَابٍ مُفِيْدٍ.         (3) جَرَيْتُ فِي مَيْدَانٍ فَسِيْحٍ.

(1) تَفَتَّحَتِ الوَرْدَةُ الجَمِيْلَةُ .
(2) قَطَفْتُ الوَرْدَةَ الجَمِيْلَةَ .
(3) نَظَرْتُ إِلَى الوَرْدَةِ الجَمِيْلَةِ


Pembahasan
Setiap kalimah dari tiga bagian contoh di atas;  مُفِيْدٌ – فَسِيْحٌ – الجَمِيْلَةُ, mengikuti ism sebelumnya, sebagai sifat dari ism sebelumnya tersebut. Oleh karenanya dia disebut sebagai na’at (sifat), sedangkan ism sebelumnya sebagai man’ut (yang disifati).

Jika diperhatikan lagi, semua tiga na’at di atas selalu mengikuti man’ut (ism yang disifati) dalam rafa’-nya, nashob-nya, dan jarr-nya. Seperti yang dapat dibaca di atas; مُفِيْدٌ kemudian menjadi مُفِيْداً dan yang ketiga dibaca مُفِيْدٍ. Semua ini (na’at) mengikuti man’ut (ism yang diseifati) sebelumnya. Begitupula pada contoh berikutnya.

Kaidah
- An-na’at adalah ism yang menunjukkan sifat ism sebelumnya, yang disebut sebagai man’ut.
- An-na’at mengikuti man’ut dalam keadaan rafa’, nashb, dan jarr-nya.

Donwload latihan Na'at wa Man'ut di sini

Jarr Al-Ism

جـَـرُّ الاِسْمِ

Jarr Al-Ism

Contoh
(1) نَزَلَ المَطَرُ مِنَ السَّمَاءِ        (2) يَأْتِي السَّمَكُ مِنَ البَحَرِ
(3) سَعَى الجَيْشُ إِلَى المَيْدَانِ    (4) سَارَتِ المَاشِيَةُ إِلَى الحَقْلِ
(5) يَنْزِلُ الجُنْدِيُ عَنِ الحِصَانِ   (6) يَذْهَبُ الخَوْفُ عَنِ الطِفْلِ
(7) يَطْفُو الخَشَبُ عَلَى المَاءِ     (8) يَسْقُطُ الثَّمَرُ عَلَى الأَرْضِ
(9) يَنْبَحُ الكَلْبُ فِي البُسْتَانِ      (10) دَخَلَ المُجْرِمُ فِي السِّجْنِ
(11) قَشَرْتُ الفَاكِهَةُ بِالسِّكِيْنِ    (12) يَتَقَاتَلُ الجُنُوْدُ بِالسُّيُوْفِ
(13) الجَائِزَةُ لِلسَابِقِ              (14) اِشْتَرَيْتُ قُفْلاً لِلخِزَانَةِ
 

Pembahasan
Semuanya jumlah di atas diakhiri dengan ism. Dan setiap ism tersebut didahului oleh sebuah harf. Pada contoh pertama, kita temukan harf مِنَ, kemudian pada contoh berikutnya terdapat harf إِلَى yang mendahului ism. Contoh berikutnya kita dapati haf عَنِ, عَلَى, فِي,بِـــــ,لـِـــ .

Jika kita perhatikan, bahwa setiap ism yang didahului oleh huruf di atas semuanya majrur (berharokat kasroh).

Kaidah
Di-jarr-kan ism jika didahului oleh salah satu harf jarr: مِنَ, إِلَى,عَنِ, عَلَى, فِي,بِـــــ,لـِـــ 

Download latihannya di sini

Inna dan Saudara-Saudaranya


 إنَّ وأخـواتـها
Inna wa Akhwatuhaa 

Contoh
إنَّ الجَمَلَ صَبُورٌ
الجَمَلُ صَبُوْرٌ
إنَّ الهَرَمَ قَدِيمٌ
الهَرَمُ قَدِيمٌ


عَلِمْتُ أنَّ الاِمْتِحَانَ قَرِيْبٌ
الامْتِحَانُ قرِيبٌ
يَسُرُّنِي أَنَّ الزَّهْرَةَ نَاضِرَةٌ
الزَّهرةُ نَاضِرَةٌ


كَأَنَّ الكِتَابَ أُسْتَاذٌ
الكِتَابُ أُسْتَاذٌ
كَأَنَّ القَمَرَ مِصْباحٌ
القَمَرُ مِصْبَاحٌ


البَيْتُ جَدِيْدٌ لَكِنَّ الأَثَاثَ قَدِيْمٌ
الأّثاثُ قديمٌ
شَبَّتِ النَّارُ لَكِنَّ الخَسَائِرَ قَلِيْلَةٌ
الخَسَائِرُ قَلِيْلَةٌ


لَيْتَ الفَاكِهَةَ نَاضِجَةٌ
الفَاكِهَةُ نَاضِجَةٌ
لَيْتَ القَمَرَ طَالِعٌ
القَمَرُ طَالِعٌ


لَعَلَّ الكِتَابَ رَخِيْصٌ
الكِتَابُ رَخِيْصٌ
لَعَلَّ المَرِيْضَ نَائِمٌ
المَرِيْضُ نَائِمٌ
 
Penjelasan
Semua jumlah di bagian kanan terdiri dari mubtada dan khobar yang marfu' sebagaimana yang telah dipelajari sebelumnya. Jika diperhatikan jumlah di bagian kiri di atas, maka didapati نَّ أنَّ كأنَّ لكنَّ ليْتَ لعلَّ. Jika diperhatikan seksama, maka ditemukan bahwa ism yang pertama (mubtada`) mansub (fathah di akhir) dan ism kedua tetap marfu' (dhommah di akhir). Perubahan di ism pertama ini terjadi jika sebuah jumlah didahului harf sebagaimana di atas. Maka jika huruf ini terdapat sebelum mubtada dan khobar, maka di-nashob-kan ism yang pertama (mubtada) dan disebut sebagai ism-nya (ism inna, ism laita, ism lakinna, dst). Sementara ism yang kedua (khobar) di-rofa'-kan maka menjadi khobar inna, ism laita, ism lakinna, dst.

- Inna dan anna berfungsi sebagai taukid (penekanan) mubtada terhadap khobar.
- Laakinna sebagai pemberitahuan kepada pendengar agar tidak mendengar hal yang disampaikan bukan apa yang dimaksud.
- Laita untuk menunjukkan angan-angan agar tercapai sesuatu (jauh dari kemungkinan.
- La'alla sebagai harapan agar menjadi kenyataan yang diinginkan (dapat terwujud)

Kaidah
Inna wa akwatuha sebelum mubtada dan khobar, maka di-nashob-kan yang pertama sebagai ism-nya, dan di-rofa'-kan yang kedua sebagai khobar-nya.