المُجَرَّدُ وَالمَزِيْدُ
أَبْوَابُ المُجَرَّدِ
al-Mujarrod & al-Majid (bab al-mujarrod)
Perhatikan contoh jumlah berikut ini:
1. نَصَرَ – يَنْصُرُ 2. ضَرَبَ – يَضْرِبُ 3.
فَتَحَ – يَفْتَحُ
4. فَرِحَ – يَفْرَحُ 5. كَرُمَ – يَكْرُمُ 6.
حَسِبَ – يَحْسِبُ
7. طَمْأَنَ – يُطَمْئِنُ
Fi'il madhi dalam enam jumlah di atas adalah "tsulatsi mujarrod." Pada fi'il di nomor pertama di atas kita baca huruf keduanya dengan harokat fathah (maftuh), sedangkan berikutnya juga dibaca maftuh, selanjutnya ada yang kasroh (maksur) dan dhommah (madhmum).
Jika kita perhatikan dari contoh-contoh di atas, maka setiap fi'il madhi yang huruf keduanya maftuh, maka pada fi'il mudhari hurufnya akan dibaca madhmum, maksur, atau maftuh.
Jika huruf kedua di fi'il madhi keadaanya maksur, maka hurufnya di fi'il mudhori' menjadi maftuh atau maksur, tetapi tidak pernah madmum.
Dan jika huruf kedua di fi'il madhi keadaannya madhmum, maka huruf kedua pada fi'il mudhori; juga madmum, tidak yang lain.
Fi'il-fi'il di atas merupakan contoh yang berurutan dari bentuk yang terbanyak, jika semisal dengan نَصَر, maka disebut juga "bab nashoro"dan ini menjadi contoh terbanyak yang biasa dijadikan sebagai bab pertama. Bab kedua adalah Bab ضَرَب, begitu seterusnya.
Adapun contoh yang ketujuh, ini merupakan fi'il ruba'i mujarrod, dan tidak ada bentuk mudhori kecuali satu saja yaitu dengan men-dhommah-kan huruf mudhori-nya (di awal fi'il) dan di-kasroh sebelum huruf akhir.
Kaidah
1) al-Fi'il al-Mujarrod ada dua; tsulasi dan ruba'i. Tsulasi dengan fi'il mudhari-nya terdiri dari 6 bab:
نَصَرَ – يَنْصُرُ 2. ضَرَبَ – يَضْرِبُ 3.
فَتَحَ – يَفْتَحُ
4. فَرِحَ – يَفْرَحُ 5. كَرُمَ – يَكْرُمُ 6.
حَسِبَ – يَحْسِبُ
Adapun al-Ruba'i memiliki satu wazan (timbangan) saja, yaitu huruf mudhari-nya madhmum dan maksur sebelum akhir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.